Sabtu, 24 November 2012
Rabu, 21 November 2012
makalah nikel
BAB I
PENGERTIAN NIKEL
A.
Pengertian
Nikel
Nikel
adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen
yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit,
dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara
komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah
yang menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia.
Unsur
nikel berhubungan dengan batuan basa yang disebut norit. Nikel ditemukan dalam
mineral pentlandit, dalam bentuk lempeng-lempeng halus dan butiran kecil
bersama pyrhotin dan kalkopirit. Nikel biasanya terdapat dalam tanah yang
terletak di atas batuan basa.
Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah
dan Sulawesi Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan
peridotit. Logam yang tidak ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan
sebagai hasil lapukan dari batuan tersebut. Mineral nikelnya adalah garnerit.
Nikel
ditemukan oleh A. F. Cronstedtpada tahun 1751, merupakan logam berwarna putih
keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam logam
peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan
kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim.
Nikel
digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri, seperti: pelindung
baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai, elektronik,
aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin pembangkit listrik
bertenaga gas, pembuat magnet kuat, pembuatan alat-alat laboratorium (nikrom),
kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian dan berbagai fungsi
lain.
B.
Sifat-sifat Nikel
Nikel
adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan
nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel
bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom dan logam lainnya,
dapat membentuk baja tahan karat yang keras, mudah ditempa, sedikit ferromagnetis,
dan merupakan konduktor yang agak baik terhadap panas dan listrik. Nikel
tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang dapat menghasilkan alloy yang
sangat berharga.
C.
Manfaat Penggunaan Nikel
Nikel digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri,
seperti: pelindung baja (stainless steel), pelindung tembaga, industri baterai,
elektronik, aplikasi industri pesawat terbang, industri tekstil, turbin
pembangkit listrik bertenaga gas, pembuat magnet kuat,pembuatan alat-alat
laboratorium (nikrom), kawat lampu listrik, katalisator lemak, pupuk pertanian,
dan berbagai fungsi lain.
BAB II
DAERAH PENGHASIL NIKEL
Dalam dunia
pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya dengan
kandungan mineral yang siap diangkat kapan saja. Indonesia menempati posisi
produsen terbesar kedua untuk komoditas timah, posisi terbesar keempat untuk
komoditas tembaga, posisi kelima untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh
untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan untuk komoditas batubara.
Berbagai macam bahan tambang
tersebar di Indonesia dari sabang sampai merauke banyak kita temukan
tambang-tambang yang mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia mulai dari emas,
timah, tembaga, perak, intan, batubara, minyak, bauksit, dan lain - lain, semuanya
terdapat di Indonesia.
Cadangan nikel Indonesiasekitar
2,9% dari cadangan nikel dunia, danmerupakan peringkat ke-8 sedangkan dari sisi
produksi adalah 8,6% dan merupakan peringkat ke-4 dunia.
A.
Potensi
Nikel Indonesia
Daerah-daerah penghasil nikel diantaranya
:
1) Bengkalis,
sumatra.
2) Bolaang
Mangondow, Sulawesi Utara.
3) Cikotok,
Jawa Barat.
4) Logas,
Riau.
5) Meuleboh,
Aceh.
6)
Rejang Lebong, Bengkulu.
Meskipun
Indonesia memiliki banyak sekali potensi tambang, tapi perlu juga kita
lestarikan akan alam ini, jangan semua kita berikan kepada investor.
B.
Profil
Salah Satu Desa Penghasil Nikel
Sorowako adalah sebuah desa kecil yang berada di propinsi
Sulawesi Selatan, Jaraknya ±600 km di sebelah utara Kota Makassar (ibukota
Propinsi Sulawesi selatan). Desa ini terletak di pinggiran pegunungan verbeek,
di tepi Danau Matano yang merupakan salah satu danau terindah dan terdalam di
dunia.
Sorowako adalah desa di kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi
Selatan, Indonesia. Berada di ketinggian ± 300 meter diatas permukaan laut.Sekarang
area Sorowako sudah berkembang dan dipecah menjadi 3 desa, yaitu desa Sorowako,
desa Magani dan desa Nikkel.
Pada tahun 1901 seorang Belanda bernama Kruyt meneliti bijih
besi di pegunungan verbeek, dan menemukan kandungan nikel di dalamnya. Pada tahun
1937 seorang ahli geologi INCO LIMITED bernama Flat Elves diundang oleh sebuah
perusahaan eksplorasi Belanda untuk melanjutkan studi endapan nikel laterit di
Sulawesi. Ia mengunjungi Sorowako.
Tahun 1966 Studi dilanjutkan oleh Pemerintah republik Indonesia
dilakukan di Daerah sulawesi, kemudian pada tahun 1967 pemerintah juga
mengundang perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia untuk mengjukan proposal
bagi eksplorasi dan pengembangan endapan mineral di Pulau Sulawesi. Selanjutnya
pada tahun 1968 kegiatan eksplorasi skala penuh dimulai mencakup beberapa
bagian dari tiga propinsi di Sulawesi, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,
dan Sulawesi Tenggara. Inilah yag menjadi awal alih teknologi yaitu ketika
ahli-ahli geologi dari Inco lmited mulai mendidik rekan kerja dari Indonesia
untuk mengambi contoh endapanlaterit secara sistematis dan menganalisanya.
Eksplorasi yang dilakukan sampai tahun 1971 telah cukup guna dan dipastikan
mampu mendukung pabrik nikel yang besar. Sampai tahun 1973 para geologist bekerja
di Malili yang berada di daerah pantai sekitar 60 km dari Sorowako. Sedangkan
Sorowako masih merupakan desa kecil dengan jumlah penduduk 950 jiwa. Beberapa
geologist yang bekerja di Sorowako tinggal di tiga rumah yang dibuat dari kayu
setempat di daerah “old camp”.Setahun kemudian dibuat trailer di “old camp”
untuk lima keluarga yang pindah dari Malili untuk bergabung dengan penghuni
“old camp” sebelumnya. perumahan di daerah pontada dan salonsa didirikan untuk
keluarga karyawan yang terlibat dalam konstruksi, pembangkit listrik,
pertambangan dan fasilitas lainnya.Satu persatu fasilitas dibangun, sekolah
untuk anak-anak karyawan, fasilitas rumah sakit untuk kesehatan, pasar dan
lain-lain.
Pada Tahun 1975 sekolah internasional yang awalnya berada di
Malili dipindahkan ke Sorowako yang sekarang menjadi gereja advent, kemudian
direlokasikan lagi ke lokasi sekarang yaitu Singkole School. Tahun 1977,
Presiden Soeharto datang ke Sorowako dan meresmikan fasilitas penambangan dan
pengolahan nikel, hingga saat ini PT Inco terus melakukan pembangunan untuk
peningkatan produksi nikel.
Hingga
sekarang dengan adanya perusahaan PT Indonesia Nickel Company / INCO yang
beroperasi di daerah ini, menjadikan Sorowako yang dulunya penduduknya sedikit,
sekarang sudah bertambah banyak karena sebahagian besar karyawan berdomisili di
daerah ini. hampir 70% penduduk di Sorowako adalah pendatang yang berasal dari
hampir semua propinsi di Indonesia dan sebagian kecil berasal dari ekspatriat.
Selain itu Sorowako juga mempunyai penduduk asli yang bahasa aslinya adalah
Padoe.
BAB III
PROSES PENGOLAHAN NIKEL
A.
Rotary
Dryer
Gambar 01. Gambar Rotary Dryer
Proses yang terjadi di dryer merupakan proses pengeringan
bijih nikel yang mengandung moisture (air) +33% menjadi +20% , dimana air yang
terdapat didalam bijih akan menguap. Sumber panas di dryer berasal dari reaksi
pembakaran gas/batu bara, dimana proses ini berlangsung pada temperatur
400-450oC.
B.
Rotary Kiln
Gambar 02.
Gambar proses Rotary Kiln
Gambar 03. Gambar pembakaran di
Rotay Kiln
Proses yang terjadi di dryer merupakan tahapan proses prereduksi, dimana mositure dan air kristal yang terdapat didalam bijih setelah proses dryer (+20%) akan dihilangkan menjadi 0%. Pada proses di dryer ini sudah ditambahkan batu bara sebagai sumber carbon yang digunakan sebagai reduktor dan dicampur dengan batu kapur (CaCO3).
C.
Electric Furnace
Gambar 04.
Gambar proses nikel di Electric Furnace
Gambar 05.
Gambar Electric Furnance
Proses yang terjadi di Electric Furnace merupakan reduksi
sempurna dimana bijih logam akan terpisah dari mineral pengotornya baik berupa
silikon, magnesia dll. Sumber panas di electric furnace berasal dari energi
listrik. Didalam furnace logam nikel dan besi akan berada dibagian bawah
sedangkan dibagian atasnya merupakan senyawa-senyawa mineral pengotor atau yang
lebih dikenal dengan terak/slag. Selanjutnya logam cair akan ditapping (dipanen
bahasa anak metalurgi) kedalam suatu wadah yang biasai disebut ladle. Di PT
INCO Tbk sulfur masih ditambahkan untuk mengikat nikel menjadi nikel
sulfida(nikel matte).
D.
Refining (Pemurnian)
Gambar 06. Gambar proses Refining (pemurnian)
Pada proses pemurnian ini, unsur-unsur
yang akan dihilangkan berupa karbon, silikon, fosfor dan sulfur. Proses yang
terjadi adalah proses oksidasi dengan menghembuskan oksigen kepermukaan logam
dan penambahan unsur –unsur additive pengikat unsur-unsur pengotor yang
terdapat didalam logam. Setelah melalui proses ini selanjutnya adalah proses
pencetakan produk dalam bentuk shot (butiran) atau ingot (batangan).
BAB
IV
PENUTUP
Demikian yang dapat penulis
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, “tak ada
gading yang tak retak” itulah pribahasa yang tepat untuk makalah ini karena masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Sumbangan kritik dan saran yang
membangun sangatlah penulis harapkan dari para pembaca sekslian, agar
seempurnanya penulisan makalah ini di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.
laporan surface grinding
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Sehubung dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
eraglobalisasi seperti sekarang ini, sehingga menuntut sitiap orang harus
memiliki keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lebih sehingga bisa menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam upaya memperoleh keterampilan dan
ilmu pengetahuan di perlukan pendidikan, baik pembelajaran secara tertulis maupun
tidak tertulis sehingga bisa di maanfaatkan dalam dunia kerja.
Dengan banyaknya tuntutan untuk menciptakan SDM yang
berkualitas, Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memberikan
bimbingan dan pelatihan-pelatihan yang berbentuk praktek, sehingga menciptakan
SDM yang berkualitas dan siap terjun kedalam dunia industri.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dalam melaksanakan praktek ini adalah :
·
Menghasilkan mahasiswa yang memiliki
kemampuan profesional dan terampi.
·
Menanamkan sifat etos kerja dalam diri
mahasiswa.
·
Melatih mahasiswa menyelesaikan masalah
yang dihadapi dalam praktek.
·
Mahasiswa diharapkan dapat
mengoperasikan mesin gerinda dengan baik dan benar
·
Mahasiswa dapat bertanggung jawab
terhadap pekerjaannya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Landasan
teori
Mesin Surface Grinding
adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan bentuk datar dan permukaan
yang rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang
berputar. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan
yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada
meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin
gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur
pada bagian tuasnya.
Jenis jenis mesin gerinda
berdasarkan pergerakan meja:
·
Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja bolak-balik
Mesin gerinda ini digunakan untuk menggerinda
benda-benda dengan permukaan rata dan menyudut. Mengenai panjang langkah pada
meja dan gerakan melintang batu gerinda dapat disetting pada tuas dimeja mesin
gerinda sesuai dengan sifat dan karakter benda kerja yang akan dikerjakan.
·
Mesin gerinda datar horizontal dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda
permukaan rata pada benda kerja silindris. Tepatnya dibagian sisi permukaan
rata benda kerja tersebut dengan gerakan berputarnya meja mesin surface
grinding.
·
Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja bolak-balik
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda
benda-benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut. Penggerindaan berlangsung
pada sisi samping roda gerinda sehingga ketika proses harus berhati-hati dalam
pemakanan (DOC) dengan cara lebih sedikit-sedikit. Cara ini dilakukan agar
benda kerja tidak gosong ketika menerima beban dan luas penampang yang
terlalu besar pada sisi potong batu gerinda.
·
Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar
Mesin jenis ini dipergunakan untuk menggerinda
permukaan rata poros dan lubang. Bisa juga untuk membuat lubang yang presisi
bila memang tidak ada mesin universal grinding dalam bengkel Anda saat
diperlukannya penggerindaan lubang dalam seperti gambar disebaliknya.
B. Bagian-bagian
utama mesin surface grinding
·
Column
Bagian ini berfungsi untuk menopang unit kepala
gerinda.
·
Tuas Pembalik Arah Meja
Berfungsi
untuk membalik arah gerak penyayatan meja. Dilengkapi dengan stopper sebagai
batas pergerakan meja mesin surface grinding.
·
Handle Memanjang
Berfungsi
untuk menggerakan meja dengan arah memanjang yang bisa disetting panjang
langkahnya.
·
Handle Melintang
Berfungsi
untuk meja dengan arah melintang yang bisa disetting panjang langkahnya.
·
Control Box
Letak dimana tombol-tombol pengendali yangdi gunakan sebagai
pusat kendali mesin
·
Coolant Box
Tempat
cairan pendingin. Tempat ini harus sering-sering di chek karena bila sampai
kelalaian bisa membuat chip yang berupa serbuk mengendap dan dapat menghampat
sirkulasi coolant.
·
Alas Mesin
Alas
mesin disebut juga bed merupakan kotak terbuat dari besi tuang dan di dalamnya
ditempatkan unit penggerak hidrolik. Pada bagian atas bed terdapat alur
berbentuk V sebagai tempat eretan melucur.
·
Eretan
Eretan
disebut juga sadel. Eretan bergerak bolak-balik dalam arah memanjang atau
melintang di atas bed.
·
Meja
Meja
ini terpasang pada permukaan bagian atas eretan. Perlengkapan meja kerja
dilengkapi dengan tiga buah alur T untuk menempatkan baut pengikat. Permukaan
meja digerinda dengan presisi pada waktu mesin dirakit. Di atas meja dapat
ditempatkan magnet untuk mencekam benda kerja.
·
Kepala Gerinda
Unit kepala gerinda terbuat dari besi tuang, di dalamnya
terdapat sumbu roda grinda dan peluru penahan gesekan. Sumbu atau poros gerinda
terbuat dari baja campuran dan digerinda sangat presisi. Di salah satu ujung
sumbu terpasang sebuah motor atau puli.
C. Keselamatan
kerja
·
Keselamatan operator
·
Berdo`alah sebelum memulai pekerjaan.
·
Pelajari prinsip-prinsip kerja mesin
gerinda.
·
Pakailah alat pelindung diri.
·
Berkonsentrasi saat bekerja.
·
Gunakan mesin sesuai dengan prosedurnya.
·
Pastikan batu gerinfa dalam keadaan off
saat akan mengambil benda kerja.
·
Keselamatan mesin
·
Pastikan mesin dalam keadaan baik saat
akan digunakan.
·
Jangan meninggalkan mesin saat sedang bekerja.
·
Gunakan mesisi sesuai dengan fungsinya.
·
Bersihkan mesin setelah selesai bekerja.
·
Keselamatan lingkungan
·
Jangan buang sampah sembarangan.
·
Jangan biar ada air atau oli bertumpahan
dilantai.
·
Pastikan lingkungan nyaman saat bekerja.
·
Bersihkan lingkungan sesudah bekerja
BAB
III
PROSES
PENGERJAAN
A.
Gambar kerja
Gambar
1. Gambar mesin gerinda
Gambar
2. Gambar tombol-tombol pengendali
B. Alat
dan bahan
Adapun
alat yang digunakan adalah :
·
Mesin surface grinding
·
Mikrometer
·
Lap pembersih
Dan
bahan yang kita gunakan adalah besi ST 37
C. Langkah
kerja
·
Persiapkan mesin gerinda yang akan
digunakan.
·
Bersihkan benda kerja sebersih mungkin
sehingga tidak ada debu yang menempel, begitu juga dengan meja magnet.
·
Cekam benda kerja dengan magnet chuck,
dengan car menekan tombol pengaktifan magnet.
·
Hidupkan tombol hidrolik.
·
Atur panjang langkah melintang dan
memanjang meja gerinda sesuai dengan ukuran benda kerja.
·
Hidupkan roda gerinda.
·
Turunkan batu gerinda ke permukaan benda
kerja untuk mencari titik nol benda kerja.
·
Atur
besar pemakanan benda kerja sesuai dengan yang diinginkan.
·
Hidupkan saklar air coolant untuk
mendinginkan roda gerinda.
·
Lakukan pemakanan otomatis gerinda.
·
Setelah menggerinda selesai, matikan
pemakanan otomatis mesin gerinda.
·
Matikan gerakan bolak balik gerinda.
·
Matikan roda gerinda.
·
Keluarkan meja gerinda agar mudah
mengambil benda kerja.
·
Matikan magnet meja gerinda.
·
Tarik benda kerja keluar.
·
Kembalikan meja gerinda ke dalam.
·
Matikan hidrolik gerinda.
·
Bersihkan mesin gerinda.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah
melakukan praktek surface grinding ini adalah kita dapat mengetahui cara kerja
mesi surface grinding ini yaitu Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan
permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja
dicekam pada meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja
pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis
yangdapat diatur pada bagian tuasnya.
Dalam melaksanakan praktek surface grinding ini yang
sangat di perlukan ialah kebersihan dan kesabaran operatornya dalam melakukan
praktek,karena mesin ini bekerja dengan besar makan nya maksimal 3 mm,oleh
karena itu praktek ini dapat meningkatkan kesabaran dan ketelitian serta emosi
yang stabil dari operatornya.
B. Saran
Adapun
saran dalam melaksanakan praktek ini adalah :
·
Berdo`a sebelum bekerja.
·
Perhatikan saat instruktur memberikan
penjelasan.
·
Gunakanlah alat pelindung diri.
·
Gunakan alat dan mesin sesuai fungsinya.
·
Berkonsentrasilah saat bekerja.
·
Bersihkan mesin setelah selesai bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Joob sheet teknik bengkel. Semester III.
2012. Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
Langganan:
Postingan (Atom)