BAB I
PENGERTIAN TEMBAGA
A.
Pengertian
Tembaga
Tembaga adalah
unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam,
dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan
titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat langka dan
jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai senyawa
dan mineral. Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan
penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak
digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian,
uang logam, alat-alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam
kimia analitik dan penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat,
obat-obatan dan pigmen. Kegunaan biologis untuk runutan dalam organism hidup
dan merupakan unsur penting dalam darah binatang berkulit keras.
B.
Sifat-sifat
Tembaga
Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri
kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Kotoran
yang terdapat dalam tembaga akan memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.
Selain
mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi;
dan tahan karat. Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan
radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.Tembaga mempunyai sifat dapat
dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik dan dapat ditempa (meleable).
C.
Manfaat Penggunaan Tembaga
Ø Sebagai
bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.
Ø
Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30%
disebut kuningan, sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20%
disebut perunggu. Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan
dalam industri arloji dan galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas
sehingga banyak digunakan sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan
perunggu banyak dijadikan sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seni
patung. Kuningan dan perunggu berturut-turut seperti yang tertera pada gambar.
Ø Mata
uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perak selalu mengndung
tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar mata uang yang terbuat
dari emas.
Ø Sebagai
bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.
Ø Serbuk
tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol menjadi
metanal.
BAB
II
DAERAH
PENGHASIL TEMBAGA
A.
Potensi
Tembaga Indonesia
Dalam dunia
pertambangan, Indonesia memang dikenal sebagai negara yang kaya dengan
kandungan mineral yang siap diangkat kapan saja. Indonesia menempati posisi
produsen terbesar kedua untuk komoditas timah, posisi terbesar keempat untuk
komoditas tembaga, posisi kelima untuk komoditas nikel, posisi terbesar ketujuh
untuk komoditas emas, dan posisi kedelapan untuk komoditas batubara.
Berbagai macam
bahan tambang tersebar di Indonesia dari sabang sampai merauke banyak kita
temukan tambang-tambang yang mengeksploitasi sumberdaya alam Indonesia mulai
dari emas, timah, tembaga, perak, intan, batubara, minyak, bauksit, dan lain -
lain, semuanya terdapat di Indonesia.
Cadangan tembaga
Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan merupakan peringkat
ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan merupakan
peringkat ke-2.
Daerah-daerah
penghasil tembaga di Indonesia diantaranya :
Ø Cikotok
: JawaBarat
Ø Kompara
: Papua
Ø Sangkarapi
: Sulawesi Selatan
Ø Tirtamaya
: Jawa Tengah
Ø Selain
itu, terdapat juga di daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.
B.
Sekilas
Mengenai Tembaga
Tembaga
adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum). Logam ini merupakan
penghantar listrik dan panas yang baik.
Penggunaan
tembaga dapat dilacak sampai 10,000 tahun yang lalu. Sebelum tembaga,
diperkirakan hanya besi dan emas, logam yang terlebih dahulu digunakan manusia.
Menurut
data tahun 2005, Chili merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia, disusul
oleh AS dan Indonesia. Tembaga dapat ditambang dengan metode tambang terbuka
dan tambang bawah tanah.
Kandungan
tembaga dinyatakan dalam % (persen). Jadi jika satu tambang berkadar 2,3%,
berarti dari 100 kg bijih akan dihasilkan 2,3 kg tembaga.
Selain
sebagai penghasil no.1, tambang tembaga terbesar juga dipunyai Chili. Tambang
itu bernama Chuquicamata, terletak sekitar 1.240 km sebelah utara ibukota
Santiago. Sedang tambang
tembaga terbesar di Indonesia adalah yang diusahakan oleh PT Freeport Indonesia
di area Grasberg, Papua. Saat ini Grasberg ditambang dengan metode tambang
terbuka.
Namun
karena kedalaman bukaan yang semakin besar, sekitar tahun 2015, cara
penambangan akan diubah menjadi tambang bawah tanah. Jika semua terwujud,
Grasberg akan menjadi salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia.
Tembaga
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari komponen listrik, koin, alat rumah
tangga, kerajinan
tembaga, hingga komponen
biomedik. Tembaga juga dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam
paduan seperti perunggu atau monel dan menjadi sebuah kerajinan
tembaga.
Namun
mesti pula berhati-hati akan sifat racun logam ini. Ini dapat terjadi ketika
tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga. Kelebihan
unsur Cu dapat merusak hati dan memacu sirosis.
C.
Paduan
Tembaga
Paduan
Tembaga telah berkurang penggunaannya dari pada waktu yang lampau. Harga
tembaga yang meningkat dengan cepat, ditambah lagi denga kenyataan bahwa
kualitas bahan murah yang lain telah meningkat akhir-akhir ini. Telah
mengurangi penggunaan paduan tembaga untuk beberapa kebutuhan.Selain itu teknik
pembuatannya telah diperbaiki sehingga menyebabkan bahan kurang (ductile) dapat
dipakai, karena itu baja ringan kualitasnya baik yang sering digunakan. Tembaga
membentuk larutan padat dengan unsur logam lain dalam daerah yang luas dan
dipergunakan untuk berbagi keperluan, dan macam-macam paduan pada tembaga
antara lain :
1)
Perunggu
Perunggu mempunyai kadar tembaga Cu 70-78 %,
timah putih Sn 22-44 % dan selain itu campuran tambahan lain seperti Seng (Zn),
Timbel (Pb), Aluminium (Al) dll. Perungu ialah : paduan kepal atau paduan
tuang yang tahan terhadap korosi. Selain itu mempunyai daya luncur dan
daya hantar yang baik untuk arus listrik.
2)
Perunggu
Bebas Seng
Perunggu bebas seng yang dinamakan
juga perunggu timah, yaitu perunggu tuang dari Cu ditambah 10%, 14%, atau
20% Sn tanpa campuran tambahan lain. Bahan itu digunakan untuk pentil yang
harus mempunyai syarat tinggi terhadap korosi dan ketangguhan (10% Sn). Selain
itu pada bantalan harus mempunyai syarat-syarat tinggi untuk sifat luncur (14%
Sn) dan unutuk bantalan-bantalan tekan dengan syarat tinggi untuk kekerasan (20
% Sn ).
3)
Perunggu
Bebas Seng Paduan Kepal
Mempunyai 1,5 % sampai
setinggi-tingginya 10 % timah putih dan selain itu Fosfor dalam
persentase yang sangat kecil, yaitu setinggi-tingginya 0,3 %
campuran ini dahulu dinamakan perunggu Fosfor. Dipakai untuk profil-profil,
batang-batang, kawat, plat, dan pipa yang dicanai dan ditarik.
4)
Perunggu
dan Seng
Perunggu seng ialah : perungu
tembaga timah dengan tambahan seng 2 % - 7 %. Bahan itu dipakai terutama untuk
bantalan-bantalan ( campuran tuang ).
5)
Perunggu
Aluminium
Perunggu Alumnium ialah : campuran
tuang dan campuran kepal dari tembaga dengan Aluminium dengan besi dan bahan
tambahan lain (perunggu dua zat). Perunggu dua zat (Al dan Ni) tahan korosi
terhadap bahan kimia tertentu karena itu dipakai untuk perlengkapan kimia.
Perunggu Alumium tidak mempunyai fungsi lain dari perunggu bebas seng.
Sifat-sifatnya kurang baik, jadi tidak banyak dipakai kecuali di negeri-negeri
yang kurang akan timah.
6)
Perunggu
Silikon
Perunggu Silikon baik sebagai paduan
tuang maupun kepal mempunyai kadar (Si) 0,5 %-4,5 %. Selain itu ada bahan-bahan
tambahan dari timah, nikel, mangan, besi dan seng dalam bermacam-macam
persenyawaan. Sebagian dapat dijadikan misalnya; Cupoder yang mempunyai tahanan
tarik dan kekerasan yang baik .
BAB III
PROSES PENGOLAHAN TEMBAGA
Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida.
Untuk memperoleh tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah
dibanding bijih yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak
dibagian bawah deret volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya.
Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas
untuk memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit
(CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga,
yakni:
A. Pengapungan (flotasi)
Proses pengapungan atau flotasi di awali
dengan pengecilan ukuran bijih kemudian digiling sampai terbentuk butiran
halus. Bijih yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu
minyak tertentu. Kemudian udara ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan
gelembung-gelembung udara. Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak
berikatan dengan air akan berikatan dengan minyak dan menempel pada
gelembung-gelembung udara yang kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung
udara yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan
kemudian dipekatkan.
B. Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya
dipanggang dalam udara terbatas pada suhu dibawah titik lelehnya guna
menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat pemekatan dan belerang yang
hilang sebagai belerang dioksida.
Campuran yang diperoleh dari proses
pemanggangan ini disebut calcine, yang mengandung Cu2S, FeO
dan mungkin masih mengandung sedikit FeS. Setelah itu calcine disilika guna
mengubah besi(II) oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II) silikat yang
kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut.
Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte
dan kemungkinan masih mengandung sedikit besi(II) sulfida
C. Reduksi
Cu2S atau matte yang yang
diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan dengan udara terkontrol,
sesuai reaksi
2Cu2S(s) + 3O2(g)
―→ 2Cu2O(s) + 2SO2(g)
Cu2S(s) + 2Cu2O(s)
―→ 6Cu(s) + SO2(g)
Tembaga
yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan sebab
mengandung rongga-rongga yang berisi udara.
D. Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag,
Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis
tembaga kotor (tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga
murni, dengan elektrolit larutan tembaga(II) sulfat (CuSO4). Selama
proses elektrolisis berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+
kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e ―→
Cu(s)
Anoda : Cu(s) ―→ Cu2+(aq)
+ 2e
Pada proses ini anoda semakin berkurang
dan katoda (tembaga murni) makin bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor
yang berupa Ag, Au, dan Pt mengendap sebagai lumpur.
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
nice article
BalasHapussemoga bermanfaat
http://polarinxinindo.co.id
nice article
BalasHapussemoga bermanfaat
http://polarinxinindo.co.id
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSifat-sifat Tembaga
BalasHapusProduksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Kotoran yang terdapat dalam tembaga akan memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.
Selain mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi; dan tahan karat. Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik, ditekan, ditekan tarik dan dapat ditempa (meleable).
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Ada peribahasa yang mengatakan "Gemah ripah Loh Jinawi" yang artinya kekayaan hasil bumi yang melimpah. Itulah negara Indonesia, negeri timur seberang yang sejak abad ke 16 diserbu oleh negara-negara barat dalam rangka merkantilisme, kolonialisme dan imperialisme. Tentu saja yang mereka incar adalah kekayaan negeri timur tersebut. Sudah berjuta-juta ton rempah-rempah dan barang tambang diangkut ke Eropa. Dan inilah bukti kekayaan barang tambang ada di Indonesia. Barang tambang dan persebarannya itu meliputi : Jasa Penulis Artikel SEO pabrik penerima limbah plastik
BalasHapus